Wednesday, March 5, 2014

saya bertanya

Saya pernah bertanya
Pada malam yang setia
pada lelaki disudut parit
Yang tak berbusana dan bersahabat lamunan
Duhai malam,
Mengapa dia?

Saya pernah bertanya pada secangkir kopi diatas dipan
Yang tak lagi hangat
Yang mulai di datangi semut-semut pengumbar cinta
Duhai secangkir kopi,
Mengapa ia?
Mengapa wanita tua penyulam ini selalu memintamu menemaninya,
Namun tak menyeruput mu sedikit pun

Saya pernah bertanya,
Pada sepatu baru sebelah kanan,
Mengapa wahai sepatu,
Kau mampu mengatur waktu
Dalam keterburu-buruan wajar
Yang kau kejar dan tergapai

Tak satupun dari mereka menjawab
Saya bertanya berkali-kali
Tak satupun dari mereka menjawab
Ahh,,
Memang semestinya begitu
Mungkin tak semua pertanyaan harus di jawab
Karena diam adalah rangkaian kata-kata
Yang bertuan, tapi tak beraga..

No comments:

Post a Comment