Thursday, April 12, 2012

Bedtime Stories : Media Interaksi Orang Tua dan Anak


ini artikel pertama yang saya coba buat untuk bisa di posting di sebuah website resmi pemerintah. Bagitu bunyinya karna ada hubungan nya dengan penilaian Angka Kredit. Para PNS Pejabat Fungsional pasti mengerti apa yang saya maksud. Dan akhirnya bisa dimuat di http://nad.bkkbn.go.id/rubrik/703/ tanggal 29 Februari 2012. Let's check it out temans.. moga bermanfaat yah..


Bedtime Stories adalah sebuah istilah asing untuk menggambarkan sebuah aktifitas membacakan kisah/cerita yang dilakukan menjelang tidur. Dalam keseharian kita mungkin lebih dikenal dengan “mendongeng menjelang tidur”.


Aktifitas ini umumnya dilakukan oleh orang tua menjelang anak akan tidur dengan bantuan buku cerita yang berisi Kisah-kisah Nabi/Pahlawan, dongeng, fabel atau cerita-cerita modern lainnya. Bedtime Stories juga dapat dilakukan tanpa bantuan buku cerita, orang tua dapat langsung bercerita mengenai kisah apa saja termasuk cerita-cerita fiksi yang secara spontan dikarang oleh orang tua disaat itu juga. Intinya semua kisah memiliki nilai-nilai moral yang dapat dipelajari oleh anak.


Bedtime Stories memiliki banyak manfaat, bagi orang tua dan juga anak. Membacakan cerita secara rutin sebelum anak tidur dapat memberikan efek santai dan nyaman ditempat tidur. Suara orangtua yang lembut namun berkarakter dapat menghantar anak untuk lebih mudah tidur. Aspek emosional yang ditimbulkan dapat menciptakan ikatan antara orang tua dan anak. Pertanyaan-pertanyaan seputar cerita yang diajukan anak serta kesabaran orang tua didalam menjelaskan dapat membuat hubungan semakin hangat. Hal tersebut juga dapat melatih pola komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.


Bedtime Stories juga dapat membantu anak memperkaya perbendaharaan katanya. Banyak kata-kata asing baru akan dikenal anak melalui kisah yang diceritakan orang tua nya, dimana kata-kata tersebut jarang atau bahkan tidak pernah didengar didalam kesehariannya. Sebut saja seperti kata “pangeran”, “menunggang”, “upeti”, “mukjizat” dan kata-kata asing lainnya.


Bedtime Stories dengan bantuan buku yang tidak bergambar dapat merangsang imajinasi anak untuk menciptakan bentuk dan kondisi tentang objek yang sedang diceritakan. Misalnya mengenai “kuda bersayap yang dapat terbang” atau mengenai “sungai jernih yang mengalir ditengah sawah”. Disaat anak terperangkap didalam kebingungan untuk menvisualisasikan imajinasinya, maka orang tua berkesempatan menjelaskan lebih detail dan membantu anak hingga akan tercipta diskusi yang menyenangkan.


Bedtime Stories yang dijadikan kebiasaan dapat membuat anak menyenangi kegiatan membaca yang nantinya akan berdampak kepada kesuksesan di sekolah, dunia kerja maupun didalam aspek kehidupan lainnya. Menyediakan waktu setengah jam sehari untuk membacakan cerita pada anak dapat membuat anak merasa dicintai, dihargai, dilindungi dan menjadi prioritas dalam kehidupan orang tua nya. Betapa hal tersebut dapat menciptakan interaksi yang hangat, akrab dan penuh kebahagiaan antara orang tua dan anak.


Selamat mencoba, Smart Parents !

No comments:

Post a Comment